19 September 2008

Kelebihan dan Kekurangan Serta Fitur Dari PDA, PoketPC, dan Smartphone

'pimp
pimp myspace - Gickr


Personal Digital Assistant (PDA)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


palmOne Tungsten T5
Personal Digital Assistants disingkat PDA adalah sebuah alat elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta dapat dibawa kemana-mana. PDA banyak digunakan sebagai pengorganisir pribadi pada awalnya, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail), penerima radio, perekam video, dan pencatat memo. Selain dari itu dengan PDA (komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat, membaca buku-e, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi yang lain. Bahkan versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau Jaringan Wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah fasilitas layar sentuh.

PDA Bukan Sekedar Elektronik Organizer Plus!

Masih banyak orang salah kaprah memahami piranti PDA (personal digital assistant). Tak sedikit pula pengguna yang keliru menggunakan, sok bergaya menenteng PDA kemana-mana, tapi memfungsikannya cuma sekedar organizer elektronik biasa. Atau bahkan lebih parah lagi, cuma sebagai kalender digital.
Menyedihkan memang, sebuah piranti dengan harga sekurang-kurangnya 1,5 juta rupiah hanya "dihargai" alias digunakan setera dengan organizer senilai goban atau cepek ceng doang. Tapi itulah kenyataannya. yang membikin gemas belakangan terus bermunculan PDA terbaru dengan harga yang makin murah sementara fiturnya kian meriah.
Kenyataan ini jelas berbeda dengan dua puluh tahun silam dimana ditahun 1980-an piranti genggam ini pertama kali diluncurkan. Tidak banyak hal yang bisa diharapkan saat itu. Bertahun-tahun dunia PDA membeku. Lalu Palm Inc. meluncurkan PDA pertamanya di tahun 1996. Peluncuran inilah yang kemudian mengubah nasib PDA dan sekaligus mendongkrak popularitas PDA di jagad elektronik.
Alat genggam yang disinergikan dengan operating system (OS) Palm ini menuai sukses luar biasa. Kemudahan sinkronisasi dengan PC dan pendekatan pengoperasian berbasis ikon membuat banyak pengguna merasakan kegunaan alat yang satu ini, lebih daripada sekedar sebuah piranti genggam biasa.
Dalam jangka waktu enam tahun, pertumbuhan PDA sendiri boleh dikatakan luar biasa, meskipun tentu saja tak secepat perangkat komputer pada umumnya. Selama kurun waktu tersebut, PDA terus tumbuh, baik dari sisi teknologi maupun bisnis. Ambil contoh sistem operasi yang digunakan. Palm OS saat ini masih merupakan pemain yang paling dominan. Merek-merek yang menggunakan OS ini antara lain adalah Palm sendiri, Sony, IBM dan Handspring.
Berikutnya adalah WindowsCE atau sekarang disebut PocketPC. Operating system khusus untuk PDA atau PocketPC ini dibuat oleh Microsoft, karena itu tampilan pada versi PocketPC 2002 hampir mnyerupai tampilan pada Windows XP. Sebagai catatan popularitas PocketPC kini terdongkrak cukup kuat seiring dengan komitmen Microsoft yang besar terhadap perkembangan sistem operasi ini. Merek yang menggunakan OS ini antara lain HP, Compaq, Casio, dan Siemen.
Alternatif OS lainnya adalah Symbian yang bersifat open source. Yang sudah menerapkan OS ini dalah Nokia dengan produk Nokia 9210 Communicator. Sebelumnya Ericsson-pun menggunakan System Operasi ini lewat produk MC218-nya. Sebenarnya LINUX dan Java saat ini sudah mulai mengembangkan system operasi untuk PDA namun saat ini masih hanya beberapa produk saja menggunakannya dan popularitas LINUX di piranti ini tidak se-populer versi PC.
Fitur yang dibenamkan kedalam PDA saat ini semakin meriah, plus dukungan hardware yang makin handal. Saat ini sudah banyak PDA dengan layar berwarna, berbeda dengan dua atau tiga tahun lalu. mau tak mau keragaman ini semakin membuat kita pusing, mana sih yang paling pas?
Memahami Fungsi PDA
Pertama dan terutama fungsi dari sebuah piranti genggam semacam PDA adalah untuk mengelola informasi atau data. Lebih spesifik lagi karena namanya juga Personal Digital Assistant, maka data yang dikelolanya pun bersifat personal. Diantaranya alamat, nomor telepon, alamat e-mail, jadwal kegiatan dan daftar kegiatan yang harus kita kerjakan. Baru setelah fungsi itu PDA dikembangkan sehingga lebih memainkan peran sebagai subnotebook. tentu saja fungsi yang selama ini diperankan oleh organizer juga termasuk didalamnya, seperti jam, kalkulator dan kalender.
Sebagian besar PDA dapat disinkronisasikan kedalam komputer desktop atau notebook, sehingga kita dapat me-maintenace informasi/data kita dan meng-update-nya kedalam komputer baik yang ada dikantor maupun yang ada dirumah.
Saat ini, handheld keluaran terbaru sudah mampu berperan sebagai alat memainkan musik, pemutar musik MP3 (MP3 player), membaca buku elektronik (eBook Reader) bahkan memainkan video streaming. Dengan kemampuan grafis yang tidak lagi hitam putih, handheld ini sudah melebihi tanggung jawabnya sebagai Asisten Pribadi sesuai dengan namanya, namun walau begitu jangan sekali-kali menyamakan kemampuan PDA dengan notebook apalagi PC desktop.

Keuntungan & Kelemahan Menggunakan PDA



Keuntungan


Lantaran berukuran kecil dan ringan, piranti ini jelas menjadi penopang mobilitas kerja, sehingga kita bisa membawanya kemana-mana dan dimana saja kita dapat melakukan kerja dengan piranti ini.Aplikasi. Sebagian aplikasi berharga murah bahkan ada yang dapat di-download secara gratis dari Internet.Aksesoris dan Perlengkapan. Sebagian aksesoris dan perlengkapan umumnya dapat diperoleh dengan gampang.Instant. Proses booting tidak memakan waktu yang lama dibandingkan desktop atau notebook.Baterai. Umur baterai tergantung model, tapi pada umumnya PDA punya ketahanan digunakan minimal sehari tanpa dicolokkan ke listrik. Bahkan ada yang bisa diganti dengan baterai alkaline biasa.Sinkronisasi Desktop. Anda bisa melakukan sinkronisasi data antara PDA dengan PC secara gampang dan praktis.Wireless. Sebagian piranti PDA dilengkapi fasilitas teknologi tanpa kabel sehingga memudahkan kita bekerja di mana saja.Sinyal Infrared. Memudahkan fasilitas transfer data tanpa perlu kabel atau peranti tambahan lainnya.Cukup satu alat. Dengan alat ini, kita tidak perlu menenteng buku, kalender, arloji, bahkan ponsel, karena saat ini ada PDA yang sudah ter-integrasi dengan ponsel.

Kelemahan

Ukuran dan berat Lantaran berukuran terlalu kecil, kadangkala Kita lupa menaruhnya dimana, atau terjatuh ketika kita simpan didalam saku kemeja atau bahkan kita benar-benar kehilangan piranti yang satu ini.Aplikasi. Hampir semua OS di handheld tidak bisa di-upgrade layaknya OS di PC desktop atau notebook.Aksesoris dan perlengkapan. Lantaran terlalu banyak aksesoris dan perlengkapan, terkadang justru membuat ribet dan berat, apalgi jika kita sering bergerak mobile.Input Data. Proses meng-input data lebih lambat, baik menggunakan pena stylus maupun dengan kibor mini. jauh lebih kikuk dibanding input data di PC.Baterai. Bila kita mencolokkan piranti ini ke sumber listrik AC terlalu lama, umur batre akan merosot lebih cepat dibanding umur normalnya.Kenampakan layar. Sebagian PDA memang memiliki layar yang bagus, tetapi sebagian besar layar PDA sangat susah dibaca ketika berada dibawah terik sinar matahari.Kerusakan layar. Layar PDA biasanya sensitif terhadap goresan. kadangkala sensitifnya berlebihan sehingga layarnya mudah rusak.Standarisasi. Standarisasi PDA terlalu banyak, mulai dari hardware-nya maupun software-nya, sehingga meyulitkan untuk pengembangan lebih lanjut.Perubahan yang cepat. Perkembangan yang cepat mebuat kita kadangkala merasa sayang membeli alat yang secara teknologis tidak berumur lama.





avatars myspace at Gickr.com
avatars myspace with Gickr

SMARTPHONE

Article wordpress dan Berita.com
Istilah Smartphone muncul sebagai konsekuensi dari peningkatan fungsi ponsel itu sendiri. Melihat kebutuhan dan minat pasar terhadap produk multiguna yang sanggup mendukung pekerjaan sehari-hari seperti ponsel plus ini, kini para produsen ponsel seakan berlomba mengimplementasikan penggabungan fungsi ponsel dan PDA ini sebagai bagian dari produksinya.
Beberapa model Smartphone kemudian muncul sebut saja misalnya 7650 dari Nokia, P800 dari SonyEricsson dan A388 dari Motorola dengan berbagai kelebihan seperti fungsi PDA terintegrasi, PIM (Personal Information Manager), document viewer atau editor, multimedia sampai teknologi Java. Persaingan bisa semakin rumit karena kini dipasaran telah beredar pula Smartphone menggunakan sistem operasi PocketPC antara lain O2 oleh Oxygen dan Jornada 928 oleh Hewlett Packard.
MWg Zinc II didesain dengan warna hitam gelap, menunjukkan style tersendiri dari pandangan pertama terhadap MWg Zinc II ini. Smartphone tersebut juga memiliki warna silver di bagian samping, sama seperti desain yang ada di O2 Xda Atom Life. Bagian depan terdapat layar QVGA, terlihat bersih dan banyak tombol di sekitarnya. Memiliki berat 179 gram dan dimensi 109.5 x 59 x 18mm, smartphone MWg Zinc II tidak besar tetapi hanya sedikit tebal. Bagian belakang MWg Zinc II terdapat tempat baterai, kamera 2 megapiksel dan speaker. Seperti bagian depan, permukaan berwarna hitam dari MWg Zinc II tampak soft-touch yang halus bila disentuh tangan.

Dengan sistem operasi Windows Professional 6.1, MWg Zinc II, mampu bekerja sama dengan kecepatan 500MHz dari processor MWg Zinc II, juga mampu menjalankan aplikasi dengan cepat dan dalam waktu yang bersamaan. Ditambah lagi, fitur HSDPA, Bluetooth, dan Wireless LAN yang menunjukkan kehandalan konektivitas MWg Zinc II.
Berikut spesifikasi smartphone MWg Zinc II :
· Bentuk : slider (plus keyboard slide-out Qwerty)
· Dimensi : 109.5 x 59 x 17.5 mm
· Layar : layar sentuh 2.8" TFT QVGA LCD.
· Resolusi Layar : 320 x 240 pixels
· Tipe Ponsel : Quadband
· Jaringan : GSM850, GSM900, GSM1800, GSM1900
· Pilihan Konektivitas : 3G, HSDPA, GPS, Bluetooth, Wi-Fi, GPRS/GSM, USB, EDGE
· Fitur : SMS, MMS, Predictive text input, Email, Instant message, kamera 2 megapiksel, slide-out QWERTY keyboard, GPS
· Sistem operasi : Windows Mobile 6
· Kecepatan Processor : 500MHz
· RAM : 64MB, ROM 256MB
· Pilihan tambahan memori : slot TransFlash/microSD card
· Berat : 179g
· Dimensi : 109.5 x 59 x 18mm




'avatars
Gickr helps you to pimp your myspace


Linux

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Linux


Tux, penguin, maskot Linux

Keluarga OS:

Bertipe Unix

Rilis terakhir

Tipe kernel:

Monolitik

Lisensi:

GNU General Public License dan lainnya

Status:

Aktif



Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)[1] adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun.[2]

Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.[3]

Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.

Sejarah

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Linux

Richard Stallman, pendiri proyek GNU, dan Linus Torvalds, pembuat kernel Linux


Richard Stallman, pendiri proyek GNU, dan Linus Torvalds, pembuat kernel Linux

Richard Stallman, pendiri proyek GNU, dan Linus Torvalds, pembuat kernel Linux

Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.

Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.[6] Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu.[7] Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.[8]

MINIX

MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.

Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki.[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.

Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan jaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[10] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.[10]

Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam[11] sampai superkomputer,[12] dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer.[13] Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi Linux.

Pengucapan

Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia mengeja kata Linux:

'li' dieja dengan bunyi [ee] pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt. Linux hanya merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya untuk menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus' minix menjadi linux.

Torvalds membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam bahasa Inggris dan Swedia.[14][15] Tetapi, sebuah wawancara dari dokumentasi tahun 2001 Revolution OS mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.[16]

Dalam bahasa Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].

Disain

Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.

Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window System.

Antarmuka pengguna

Lihat pula: Antarmuka pengguna

Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).

Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas X Window System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.

GUI yang lain memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.

Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.

Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.

Pengembangan

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Distribusi Linux

Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi bertipe Unix menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak bebas seperti halnya Unix atau Minix.

Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi bertipe Unix menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak bebas seperti halnya Unix atau Minix.

Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.

Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX,[18] SUS,[19] ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.[20]

Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

Komunitas

Sebuah sesi baris perintah menggunakan bash.

Sebuah sesi baris perintah menggunakan bash.

Linux dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.

Di banyak kota dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi, pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis. Ada banyak juga komunitas Internet yang menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi Linux memiliki [milis]] dengan pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.

Ada beberapa situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux lengkap.[21][22]

Walaupun Linux secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.

Pemrograman di Linux

Kebanyakan distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.

Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.[23]

Penggunaan

Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.[24]

Linux adalah sistem operasi yang di-porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer.[25] Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah unit manajemen memori.